Entri Populer

Rabu, 24 Agustus 2011

Kesalahan dalam Menegosiasikan Tawaran Pekerjaan

JANGAN meremehkan pentingnya negosiasi dalam berburu pekerjaan. Sedikit taktik dan strategi yang tepat dapat membawa perubahan besar terhadap sebuah tawaran pekerjaan.

Itu sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk bernegosiasi ketimbang melewatkan proses tersebut karena merasa tidak nyaman melekatkan nilai pada bakat dan keahlian Anda.

Dalam buku mereka, Next-Day Job Interview, Michael Farr dan Dick Gaither memperingatkan para pencari kerja agar tidak melakukan sejumlah kesalah berikut ini saat bernegosiasi, seperti dikutip situs careerbuilder.msn.com:

Kesalahan 1: Berasumsi tidak ada yang dapat dinegosiasikan
Anda mungkin khawatir upaya untuk menegosiasikan tawaran pekerjaan akan menyinggung perusahaan potensial atau membuat Anda terlihat serakah. Padahal, menurut Farr dan Gaither, lebih dari 80 persen pengusaha mengharapkan suatu bentuk negosiasi dalam hal gaji, tunjangan, fasilitas, jadwal kerja, lokasi kerja, dan seterusnya. Jika Anda tidak meminta hal itu, Anda tidak akan mendapatkannya.

Kesalahan 2: Terlalu cepat menyerah
Hanya karena mereka berkata tidak, bukan berarti negosiasi telah berakhir. Wiraniaga yang baik tahu bahwa penolakan pertama hanyalah awal dari transaksi. Teruslah berusaha keras. Kesabaran dan ketekunan adalah jalan menuju sukses.

Kesalahan 3: Terlalu cepat menjawab 'ya'
Penawaran pertama sering kali bukanlah penawaran terakhir, dan penawaran pertama biasanya lebih rendah daripada penawaran terakhir. Salah satu hal yang sering dibahas berbagai buku tentang negosiasi gaji adalah bahwa orang yang diwawancarai perlu menunda selama mungkin pembicaraan tentang gaji yang diharapkan. Menurut Farr dan Gaither, semakin lama pewawancara berbicara kepada Anda, semakin besar kemungkinan Anda untuk menegosiasikan kompensasi yang lebih baik.

Kesalahan 4: Hanya menegosiasikan uang
Perusahaan potensial mungkin tidak dapat meningkatkan gaji atau tarif Anda perjam. Tapi, ada cara lain untuk mempermanis tawaran pekerjaan. Menurut Farr dan Gaither, jika tidak bisa menegosiasikan uang, Anda harus bernegosiasi untuk hal-hal yang dapat diterjemahkan menjadi uang atau yang membuat hidup Anda lebih mudah. Misalnya, liburan ekstra, reimbursement pendidikan, jadwal yang fleksibel, tunjangan perjalanan, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar