Entri Populer

Selasa, 20 Maret 2012

Konsep Utama Didik Anak Perempuan

MENDIDIK anak perempuan mungkin berbeda dengan anak laki-laki. Karenanya, diperlukan peran yang berbeda bagi orangtua ketika mendidiknya.

Orang tua berperan sebagai pelatih yang mengarahkan, memberi masukan, membimbing, dan menggandeng anak untuk menemukan jati diri, fungsi gender dan fungsi sosialnya. Ketimbang ayah, secara umum peran ibu memang lebih dominan dalam mendidik anak perempuan.

Namun hal tersebut tak berarti mengesampingkan peran ayah. Pasalnya dalam soal mendidik anak, peran ayah pun turut diperlukan untuk membantu anak mengatur perasaan saat berdekatan dengan lawan jenis. Tidak hanya itu, orangtua pun perlu memiliki konsep utama dalam mendidik anak perempuannya.

Untuk lebih lengkapnya, simak pemaparan Psikolog Anak Emmy Soekresno S. Pd berikut ini.

Konsep pertama


Sebagai orang tua, Anda hanya berperan sebagai pelatih, bukan juri ataupun hakim. Tugas pelatih adalah membuat aturan, memberi semangat dan harapan berupa pujian atau saran. Anak perempuan lebih menerima orangtua yang demikian, karena mereka merasa didukung oleh “pelatih”nya.

Orangtua yang suka menghakimi anak perempuan hanya akan selalu mencari kesalahan, kemudian memberi hukuman. Bila demikian, anak akan menganggap orangtua sebagai musuh karena selalu bersikap negatif.

Konsep kedua


Orangtua harus fokus pada kecerdasan, kerja keras, kemandirian, kepekaan dan keuletan dalam diri anak perempuan. Orang tua tidak perlu memberi penekanan terkait penampilan anak perempuan.

Konsep ketiga


Orangtua harus mendukung cita-cita anak perempuan. Harapan tinggi untuk meraih cita-cita perlu diberikan kepada anak perempuan. Sebab, anak perempuan juga punya hak dan kemampuan yang sama seperti anak laki-laki dalam meraih cita-cita.

Konsep keempat

Anda harus mengajarkan kompetisi yang sehat kepada anak perempuan. Anda perlu memberi semangat untuk menang kepada mereka tapi tidak perlu menuntutnya agar selalu menjadi juara. Pasalnya, kemenangan membangun percaya diri anak sedangkan kekalahan membentuk karakter anak.



Konsep kelima

Anda tidak perlu memaksa anak perempuan untuk selalu sesuai dengan harapan masyarakat. Misalnya, anak perempuan harus kurus, suka bersolek atau yang lainnya.

Terkadang, banyak anak perempuan merasa memiliki perbedaan saat masa remaja. Namun, orangtua perlu membantu mereka merasa nyaman dengan perbedaan itu. Anda bisa mengarahkan mereka pada kegiatan positif seperti bermain musik, drama, sains, olahraga atau kegiatan keagamaan.



Konsep keenam

Anda perlu menekankan kepada anak perempuan tentang keselamatan diri. Anda harus memberi tahu mereka agar tidak mengenal orang sembarangan. Selain itu, Anda perlu melatih mereka untuk memahami bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh dilihat atau dipegang orang lain.


Konsep ketujuh

Anda harus memberi motivasi pada anak. Selain itu, Anda juga perlu mneyuguhkan artikel atau buku terkait kisah wanita sukses. Tak jarang, wanita yang sukses dalam berbagai bidang disebabkan oleh kisah-kisah inspiratif yang mereka baca.

Konsep kedelapan

Anda bisa membantu anak merasa nyaman dengan mengajarkan matematika sebelum sekolah. Kegiatannya berupa menghitung, mengukur dan menjumlah. Anda perlu mengajari mereka kemampuan spasial melalui pazel atau permainan lain. Anda juga harus melatih kebugaran fisik melalui permainan motorik kasar. Selain itu, Anda dapat melatih keberanian anak melalui permainan yang memiliki tantangan.



Konsep kesembilan

Anda perlu melatih jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab pada anak perempuan. Luangkan lebih banyak waktu Anda untuk berduaan dengannya.



Konsep kesepuluh

Anda perlu merencanakan safari bersama anak perempuan dan seluruh anggota keluarga. Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain membangun ikatan keluarga, jiwa petualang anak, pengayaan dan rasa percaya diri.



Konsep kesebelas

Anda harus menjadi contoh yang baik bagi anak perempuan. Berikan contoh kepadanya mengenai cara belajar, memanfaatkan waktu luang dan mengembangkan karier. Meskipun sibuk, Anda perlu menyiapkan waktu untuk berbagi cerita dengannya setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar