Entri Populer

Senin, 02 Januari 2012

Jauhkan Delapan Benda Ini dari Miss V (I)

HATI-HATI dalam penggunaan produk-produk seks di dekat alat genital. Salah-salah, risiko kesehatan mengintai Miss V.

Produk apa saja yang disarankan tidak digunakan di dekat Miss V? Cosmopolitan memaparkannya berikut ini.

Semprotan antigatal atau penyegar

Sebenarnya hanya cukup air bersih dan sabun ber-pH seimbang untuk membersihkan Miss V. Sementara itu, dijelaskan ahli kandungan Jennifer Gunter, “Semprotan penyegar atau antigatal umumnya mengandung benzocaine (bahan dasar alat bius lokal) yang dapat menyebabkan alergi.”'

Jika terlanjur tersemprot dan Miss V mengeluarkan aroma tak sedap, Anda disarankan untuk menemui dokter karena dikhawtirkan itu sinyal infeksi atau penyakit kelamin lainnya.


Tato temporer


Spa tertentu menawarkan tato temporer atau melalui pengerjaan airbrush untuk mempercantik Miss V. Tapi, tinta yang digunakan dapat memicu iritasi atau alergi jika mengenai kulit labia (bibir Miss V). Jika berminat untuk mentato tubuh, sebaiknya pilih lokasi di luar area Miss V.


Sex toys berbahan dasar karet

“Begitu banyak pilihan sex toys di luar sana, tapi hanya sex toys berbahan karet yang berbahaya karena mengandung zat phtalates yang dapat memicu alergi bahkan kanker, jelas Shari Brasner, ahli kandungan di Mount Sinai Hospital, New York City.

Ditambahkan ahli kandungan Robert Goldfarb, pelayanan kesehatan wanita di West Bloomfield Hospital, Michigan, “Permukaannya yang berlekuk dapat membuat bakteri berkembang, bahkan setelah Anda mencucinya. Hal ini membuat Anda berisiko terkena infeksi, setiap kali menggunakannya.”

Beli sex toys hanya dari perusahaan yang menggunakan silikon yang telah sesuai ketentuan FDA (food and drug administration). Silikon merupakan material yang mudah dibersihkan dan tidak menyebabkan alergi maupun kanker.


Mewarnai bulu pubik

Mungkin seru mengejutkan suami dengan warna bulu pubik baru, tapi bahkan produk bulu pubik khusus pun dapat menyebabkan penyakit.

“Kimia semacam ini (pewarna bulu pubik) dapat menyebabkan iritasi dan alergi. Anda dapat merasakan panas yang membakar setiap berhubungan intim selama beberapa pekan,” jelas Dr Gunter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar