Entri Populer

Kamis, 08 September 2011

5 hal yang menyebabkan anak menjadi stres

massa kanak-kanak adalah massa yang sangat menguntungkan, tidak memiliki beban, tidak banyak pikiran, tak perlu memikirkan keuangan dan hal lainya... begitu mungkin pendapat bagi semua orang yang telah menjadi dewasa...
tapi percayakah kamu seorang anak-anak yang masih kecil dan polos ternyata bisa menjadi stres....


lho kenapa ko bisa sih.....?????

kita cari tau yuuukk apa sih penyebabnya...

dari sumber yang aku kutif disini


Penyebab Stres Anak

Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, sejak dalam kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stres, janin yang ada dalam kandungan juga akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur, sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiring pertambahan usia terutama saat masa remaja, berbagai penyebab dapat memicu stres pada anak, di antaranya adalah:


1. Makanan
- Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat menimbulan stres. Begitu juga, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, karena makanan tersebut memiliki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.


2. Kurang tidur
- Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya. Untuk anak yang telah bersekolah, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.

3. Lingkungan keluarga
- Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya, terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.

4. Pola asuh orang tua
- Secara umum, pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam. Pertama, authoritarian di mana orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua bahkan menganiaya anaknya. Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak. Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik untuk membentu kepribadian anak. Stres dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.


5. Tekanan dari pergaulan/teman
- Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya.

wah sungguh tidak baik kalau hal ini terjadi pada anak...

lalu bagaimana harusnya orang tua
menyikapi hal ini bila terjadi pada anak...



ini dia tips nya :
aku kutif dari sini

Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah...

1. Perbaiki pola asuh Anda
2. Jangan buat tuntutan yang berlebihan
3. Buat kedekatan dengan anak dan komunikasi yang terbuka
4. Ciptakan keluarga yang harmonis
5. Bentuk anak yang mandiri
6. Beri keleluasan yang wajar untuk anak
7. Berikan makanan sehat dan tidur cukup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar