Ada yang bilang, pernikahan itu manis di awal, kemudian seiring dengan waktu akan menjadi semakin hambar.
Sementara penasihat dan terapis untuk masalah rumah tangga dan keluarga, Rita DeMaria, PhD, penulis buku The 7 Stages of Marriages, mengatakan bahwa sebenarnya perkawinan ini terbagi menjadi beberapa fase penting. Dan, pada setiap fase itu Anda dan pasangan akan menghadapi berbagai tantangan yang akan menentukan masa depan rumah tangga Anda berdua.
"Dengan memahami seperti apa fase-fase itu, Anda akan dapat senantiasa melalui tahun demi tahun dengan ikatan cinta dankomitmen yang semakin kuat," kata DeMaria.
Inilah lima fase penting perkawinan dan apa saja yang perlu Anda ketahui:
Fase 1: Bulan madu
Tahun-tahun pertama hingga sebelum kedatangan anak-anak adalah masa penuh gairah dan cinta. Semua selalu tentang Anda berdua. Berlibur berduaan ke tempat terpencil, bercinta di waktu-waktu tak terduga, semuanya membuat hubungan terasa begitu romantis bak di film-film.
Namun, sebaiknya Anda juga perlu berusaha membangun fondasi rumah tangga dari hal-hal yang berada di luar urusan kamar tidur. Ini saatnya bicara, apa yang akan Anda berdua rencanakan untuk masa depan keluarga. Kapan akan punya anak, lalu bagaimana karier Anda dan suami. Siapa yang akan mengasuh anak nanti, dan apa harapan suami untuk anak-anak dan juga Anda. Bicarakan ini, maka selanjutnya Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk perdebatan yang tidak perlu.
Fase 2: Memantapkan fondasi
Anak-anak mungkin belum lahir, tapi Anda mulai mengetahui kekurangan, kelebihan, serta kebiasaan buruk pasangan--begitu pula dengan dirinya terhadap Anda. Di tahap ini, Anda perlu belajar pentingnya kerjasama tim di dalam keluarga. Samakan kembali visi dan misi ke depan dan jalin kedekatan dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap Anda berdua, seperti keluarga besar misalnya.
"Salah satu penyebab pasangan suami-istri mengalami perceraian pada fase ini adalah karena mereka tidak berusaha untuk mempertemukan dua pikiran, dan malah menghindari perbedaan pendapat," kata Beverly Hyman, PhD, salah satu penulis buku How to Know If It's Time to Go: A 10-Step Reality Test for Your Marriage.
Fase 3: Keluarga adalah segalanya
Ini adalah fase terpenting dari kehidupan berkeluarga. Pada saat ini, Anda sudah membangun keluarga utuh dengan beberapa orang anak, membeli mobil dan rumah, dan mulai mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan masa depan. Hidup jadi semakin sibuk, dan menurut Dr Hyman, inilah saat yang rawan. Sebab, Anda jadi kurang memiliki waktu untuk berpikir tentang pasangan, bagaimana caranya agar bisa punya banyak waktu berdua, dan bagaimana menikmati keintiman dengan pasangan. Yang lebih banyak Anda pikirkan adalah anak-anak, pekerjaan, dan utang-utang yang harus dibayar.
"Sempatkan untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Atur rencana untuk bisa berduaan saja. Tidak perlu sampai meninggalkan anak, tapi mungkin dengan menunggu mereka tidur di malam hari, lalu Anda bisa nonton berduaan dengan pasangan dan bercakap-cakap. Lebih baik lagi, bila setelahnya 'percakapan' ini berlanjut di atas ranjang," saran Dr Hyman.
Fase 4: Kembali berdua
Ketika anak-anak sudah besar, menuntut ilmu atau bekerja di kota lain dan lebih sibuk dengan urusan pribadinya, Anda akan mendapati bahwa inilah saat ketika Anda kembali berduaan dengan pasangan. Berbeda dengan dulu pada waktu baru menikah, Anda mungkin bisa dibilang tidak punya banyak beban. Segala yang bersifat material sudah tercapai dan secara emosional Anda dan pasangan juga sudah jauh lebih matang.
Dr Hyman menyarankan Anda berdua untuk memanfaatkan fase ini dengan mencoba berbagai pengalaman baru. Seperti menekuni olahraga, berkebun, atau memelihara binatang. Anda bisa melakukannya bersama pasangan atau sendiri-sendiri.
Fase 5: Lengkaplah sudah!
Anak-anak sudah menikah dan membina rumah tangganya sendiri. Anda juga sudah pensiun dari pekerjaan dan punya banyak waktu bersama pasangan. Pada fase ini, Anda perlu menikmati segala yang telah Anda dapat selama perjalanan waktu. Tidak banyak yang perlu Anda hadapi lagi di fase ini, selain menyongsong hari tua bersama pasangan, sambil selalu menjalin kedekatan dengan anak dan cucu.
Entri Populer
-
1. SEXY SCISSOR Setelah makan malam dengan pasangan, saatnya menikmati “ desert ” yang superseksi. Berbaringlah telentang di at...
-
Inilah tehnik rahasia yang jarang sekali diketahui oleh para Pria, karena kebanyakan pria hanyalah mengandalkan insting & naluri alami,...
-
Hubungan intim yang menggairahkan biasanya melibatkan berbagai variasi ketika bercinta. Karena itu kami ingin membagikan aneka posisi favo...
-
Meskipun berhubungan seks sangat nikmat untuk dirasakan, namun secara umum harus diakui ada beberapa resiko yang mengakibatkannya. Resiko ...
-
Pijat clitoris, keterampilan sensasional yang bisa anda coba saat bercinta dengan pasangan. Banyak pasangan menggunakan tipuan kecil pad...
-
BINGUNG membaca pikiran pasangan ketika sedang horny ? Tandai saja dengan sinyal-sinyal ini. Berbeda dengan pria yang sedikit terbuka, wan...
-
DI luar manfaat untuk ciptakan kenikmatan, seks juga menjadi latihan pengencangan otot dan stamina menjadi fit. Lalu, posisi apa saja ya...
-
Bagaimana sih ciri-ciri wanita atau gadis yang masih perawan? Begitulah pertanyaan yang sering ada di pikiran pria yang sedang pacaran ata...
-
Kami tidak perlu mengatakan kepada Anda bahwa di hari ini dan usia untuk membujuk kekasih Anda untuk fellate Anda dapat sedikit da...
-
BERMINAT untuk menciptakan agenda bercinta yang sensasional? Kuncinya jangan hanya menekankan gerakan seksual, tapi juga perhatikan sisi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar