Apakah Anda atau pasangan selalu merasa tidak in the mood pada
kehidupan seks? Jangan salah, perkawinan tanpa seks merupakan wabah
epidemik yang perlu digali sampai ke akar permasalahan, karena relasi
seksual yang memuaskan merupakan bagian penting dalam perkawinan.
Kehilangan gairah seks, tentu saja akan memberi dampak buruk pada
kehidupan perkawinan secara menyeluruh.
Sebelum makin parah, cari
tahu apakah penyebab matinya gairah seksual Anda atau pasangan
semata-mata karena masalah biologis atau adanya masalah yang lebih
serius. Jangan ragu untuk segera mengidentifikasikan penyebabnya agar
bisa memahami apa yang tengah terjadi dalam diri Anda sendiri maupun
pasangan.
Biasanya, hal-hal yang memengaruhi buruknya kehidupan
seksual setiap pasangan adalah perubahan-perubahan biologis (pada wanita
maupun pria), depresi, anak, kehabisan tenaga akibat kelelahan yang
luar biasa, pola tidur yang terganggu, hilang atau merosotnya
kepercayaan dan rasa hormat pada pasangan, kecemburuan dan kebencian,
kehilangan rasa percaya diri, atau perbedaan "bahasa" dalam
mengungkapkan cinta.
Soal perbedaan "bahasa" misalnya seperti
ini, masih ada suami-istri yang berpikir, "Mesti gimana lagi, sih, saya
sudah susah payah membuat ini-itu untuknya, tapi kok masih dibilang
enggak sayang?"
Berikut cara memahami “bahasa” pasangan:
*
Cermati kebutuhan emosional Anda. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah
saya benar-benar kelewat letih untuk berintim-intim atau hanya sekadar
capek menghadapinya?" Mintalah juga pasangan mengajukan pertanyaan
serupa pada dirinya.
* Seperti apa beban seksual yang Anda bawa
saat memasuki relasi perkawinan dengan mencermati sejarah kehidupan
Anda, dan banyaklah belajar dari pengalaman masa lalu (untuk yang pernah
menikah).
* Jangan memanfaatkan seks untuk alasan keliru, atau
membebani pasangan dengan makna yang berlebihan. Ingat, seks bukan
sarana untuk menguji validitas pasangan.
* Jangan suka mencari
alasan untuk menolak hubungan intim. Misalnya, ogah berintim-intim
dengan pasangan karena takut Si Kecil mendadak masuk kamar. Mengapa Anda
tidak mengunci pintu kamar sehingga anak-anak tak bisa masuk?
Ingat, kualitas yang menjadi faktor terpenting dalam relasi seksual suami-istri.
Bila
Anda bekerja dan memutuskan melanjutkan kuliah, mulailah mendelegasikan
tugas rumah tangga kepada orang lain agar Anda tidak kehabisan waktu
dan energi untuk membangun relasi seksual dengan suami.
Jangan
bosan membantu membangkitkan gairah seksual pasangan. Karena di
saat-saat tertentu, dibutuhkan usaha lebih keras dari Anda untuk memberi
motivasi dan inspirasi, serta menggugah ketertarikannya pada aktivitas
seks dari hal-hal kecil. Misal, menyiapkan air hangat untuk mandinya
agar ia bisa relaks sejenak sementara Anda menidurkan Si Kecil.
Jika
semua hal itu tidak berhasil juga, jangan malu mengkonsultasikannya
dengan ahli. Tanyakan dan gali sebanyak mungkin informasi mengenai
faktor-faktor hormonal dan biokimia tubuh yang dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya gairah seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar