Tak sedikit orang yang kini berada dalam rentang usia 60-75 tahun hidup
memprihatinkan lantaran tak bijak menggunakan uang. Demi penghargaan
dari orang lain, juga prestise dan gengsi, mereka menghamburkan
penerimaan saat produktif dan bahkan meminjam penerimaan masa depan
dengan berutang untuk membeli barang konsumtif.
Perencana
keuangan, Freddy Pieloor, CFP, menggambarkan bagaimana kalangan senior
ini berperilaku dan menjalani hidup dengan cara kurang bijaksana di masa
lampau, dan harus membayar mahal di masa kini. Keadaan mereka saat ini
berbanding terbalik dengan kehidupan saat mereka bekerja. Bukan
sejahtera, melainkan justru menderita.
Dulu, mereka tinggal di
rumah mewah di daerah elite. Namun kini, mereka tidak punya rumah. Dulu,
mereka juga memiliki beberapa mobil keluaran terbaru dan mampu membeli
makanan apa saja, serta di resto mana saja mereka suka. Mereka juga
sering keluar masuk kafe atau coffee shop ternama di mal
terkemuka. Mereka mengenakan pakaian model terkini dan menenteng tas LV
teranyar. Mereka mampu membeli segalanya dan menikmatinya. Namun kini,
mereka hidup bergantung dari belas kasihan orang lain.
Freddy
menganalisis, kehidupan gemerlap yang tak ditemui saat usia semakin
bertambah dan tak lagi produktif terjadi karena orang-orang ini
menyandarkan hidup pada apa yang orang lain pikirkan tentang diri
mereka.
Ia menambahkan, orang-orang ini hidup dengan standar
orang lain. Mereka haus akan penghargaan dan pujian orang lain, akan apa
yang mereka miliki dan kenakan. Hidup mereka bergantung pada benda dari
luar yang menempel pada diri mereka.
Agar tak terjebak pada pola
hidup seperti ini, Freddy menyarankan, hiduplah dengan standar diri
Anda sendiri, dengan sederhana dan bijaksana. Manfaatkan segala
penerimaan hari ini untuk kebutuhan masa depan dan hidup hari ini.
Sisihkan
setiap penerimaan atau pendapatan untuk membayar biaya hidup masa
depan, minimal 20 persen, dan sisanya silakan saja Anda habiskan. Bila
Anda tak memulai merencanakan keuangan seperti ini, Anda akan membayar
mahal di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar