Menggunakan kondom disinyalir mampu mengurangi jumlah penularan HIV.
Namun, penggunaan alat kontrasepsi ini di kalangan laki-laki sejak 2006
hingga sekarang tidak mengalami kenaikan.
"Pengguna kondom
hingga sekarang tidak lebih dari 20 persen," kata Yanri Subronto, Dokter
Spesialis Penyakit Dalam dan Koordinator Pokja layanan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, di Yogyakarta, Rabu 21 September 2011.
Ia
menjelaskan, pada 2004-2006, yang terinfeksi dan berdampak mengalami
HIV serta AIDS banyak dari pecandu narkoba. Namun, hal itu telah
berubah, sejak 2007 hingga sekarang yang terinfeksi dan terdampak HIV
dan AIDS dari kalangan pecandu narkoba justru mulai turun. Kini, mereka
yang rentan mengalami infeksi diprediksi lebih banyak dari kaum
heteroseksual.
"Lebih dari 50 persen yang terinfeksi dan terdampak HIV dan AIDS saat ini adalah karena heteroseksual," ujarnya.
Ia
menambahkan, peningkatan orang yang terdampak AIDS di Indonesia saat
ini naik delapan persen dan rata-rata dari pekerja seksual.
Sementara
itu, dalam rangka penanggulangan, Komisi Penanggulangan AIDS mendorong
para dokter di semua rumah sakit di Indonesia untuk melakukan tes HIV
jika ada indikasi yang mencurigakan pada pasien. "Sekarang dokter harus
mendorong pasiennya untuk melakukan tes HIV jika dia melihat ada
indikasi yang mencurigakan pada pasien," terangnya.
Selain itu, kata dia, bagi yang terdampak HIV dan AIDS dilakukan terapi anti retroviral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar