MALU terus-menerus ditegur atasan karena sering datang terlambat ke kantor? Sudah waktunya mengubah kebiasaan buruk tersebut dan belajar untuk lebih tepat waktu.
Langkah pertama yang penting dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab Anda datang terlambat. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk mencari tahu apa yang harus diubah.
Ada banyak alasan yang menjadi penyebab seseorang terlambat. Berikut ini adalah beberapa faktor yang paling umum:
Tidur larut malam
Jika Anda terlalu letih di pagi hari karena terlalu lama bergadang, ada baiknya untuk pergi tidur lebih awal. Banyak orang tidak cukup tidur. Padahal, kurang tidur bisa menghisap kebahagiaan dan kesehatan Anda. Cukup tidur benar-benar penting bagi setiap orang.
Bekerja lembur
Rupanya, hal ini merupakan salah satu penyebab umum dari keterlambatan. Jika Anda mencoba untuk membalas satu e-mail lagi, atau membereskan satu lagi pekerjaan rumah sebelum berangkat ke tempat tidur, Anda akan tergoda untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan lainnya sehingga terlambat tidur.
Rute perjalanan
Jangan sekali-kali meremehkan waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai tempat kerja. Anda mungkin mengira hanya perlu waktu satu jam untuk menempuh perjalanan ke kantor. Padahal, jika dihitung dengan jalanan macet, jadwal angkutan umum yang tak tentu, kendaraan mogok atau ban kempes serta kejadian tak terduga lainnya, waktu tempuh otomatis bertambah.
Mencari barang hilang
Kunci, dompet, telepon atau kacamata yang terselip entah ke mana saat Anda hendak berangkat ke kantor, dapat membuat perjalanan tertunda hingga Anda tiba terlambat. Untuk mengatasinya, tentukan tempat khusus untuk menyimpan benda-benda penting yang Anda butuhkan. Misalnya, di dalam laci atau kabinet. Kembalikan benda-benda itu sesuai tempatnya setiap kali usai
digunakan.
Membenci tempat kerja
Apabila Anda merasa muak dengan pekerjaan dan situasi kantor, tak heran jika Anda ingin menunda selama mungkin untuk muncul di sana. Hal ini merupakan sebuah sinyal yang jelas bahwa Anda perlu berpikir tentang membuat perubahan besar dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar