Masa-masa setelah melahirkan merupakan masa sulit,
terutama bagi seorang ibu. Tak heran memang, masa-masa ini menjadi masa
peralihan baginya. Terlebih lagi si kecil lebih meminta perhatian dan
pengawasannya.
Akibatnya, banyak wanita yang malas atau malah
menolak bercinta setelah melahirkan. Terbukti, beberapa survei
mengatakan bahwa 80% ibu yang baru memiliki anak akan mengalami
penurunan gairah seksual pada bulan pertama pasca melahirkan.
Tak
heran, hal ini menyebabkan banyak suami mengeluh kalau kehidupan
seksnya tak seindah sewaktu belum punya anak. Jangan lantas kesal, lebih
baik Anda ketahui terlebih dahulu apa penyebabnya hingga istri malas
bercinta, seperti dilansir melalui Medicmagic, Rabu (22/2).
Hormon
Hormon
menjadi alasan utama dari kondisi ini karena kadar hormon prolaktin
akan meningkat yang memungkinkan ibu untuk menyusui. Namun, hal ini
berpengaruh pada menurunnya tingkat dopamin yang membuat gairah seks
berkurang.
Perubahan Bentuk tubuh
Selama
hamil bentuk tubuh perempuan pasti akan berubah, dan umumnya kondisi
ini masih tetap terjadi setelah ia melahirkan. Perubahan bentuk tubuh
ini membuat perempuan tak percaya diri dan menganggap dirinya tidak
seksi lagi, sehingga membuatnya malas bercinta.
Rasa Sakit
Tubuh
wanita yang baru melahirkan pasti mengalami proses penyembuhan. Untuk
beberapa wanita yang melahirkan normal, hubungan seks pertama setelah
melahirkan bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit,
terlebih lagi jika ia melahirkan dibantu alat mengeluarkan bayi.
"Trauma
perineum menjadi penyebab paling umum dari rasa sakit ini. Sekitar 21
persen terjadi jika ada jahitan dan 40 persen terjadi pada wanita yang
mendapatkan episiotomi (pengguntingan jalan lahir)," ungkap Dr.
Horowitz.
Dr Horowitz menambahkan hanya 12-14 persen pasangan yang tidak mengalami masalah seksual setelah melahirkan (sexual problems postpartum).
Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak sendiri, untuk itu jangan menutup
diri satu sama lain dan romantisme serta keintiman harus tetap dijaga.
Menyusui
Menyusui
bisa memicu penurunan kemampuan perempuan untuk terangsang secara
seksual karena dinding vagina lebih tipis oleh perubahan hormon. Pada
beberapa orang bisa menyebabkan orgasme yang kurang intens.
"Secara
umum tidak ada efek jangka panjang dari kondisi ini. Tapi jika ada,
Anda sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter kandungan agar tidak
merusak kehidupan seksual Anda," ujar Dr Horowitz.
Meski begitu,
bukan berarti perempuan tidak bisa menikmati seks setelah melahirkan. Dr
Horowitz menuturkan ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh pasangan,
salah satunya adalah melakukan gerakan secara perlahan dan lembut.
Selain
itu faktor kelelahan yang dialami perempuan dalam mengurus bayi yang
baru lahir juga turut mempengaruhi. Tak ada salahnya membagi tugas
dengan pasangan serta jujur satu sama lain karena tidak semua orang bisa
membaca atau mengetahui isi pikiran seseorang.
"Sangat penting
bagi pasangan menciptakan waktu bersama. Dalam hal ini jangan selalu
mengenai seks. Yang terpenting Anda dan pasangan bisa menjalin keintiman
seperti menyentuh, mencium, memegang atau mencoba hal-hal romantis
lainnya," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar