Batuk bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala suatu
penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan
saluran pernafasan.
Obat batuk yang biasa digunakan adalah yang mengandung antitusif,
dekongestan, ekspektoran atau kombinasi. Untuk pengobatan selain obat
konvensional juga bisa dengan pengobatan herbal.
Permasalahan yang dihadapi adalah masih belum banyaknya data yang
tersedia berkaitan dengan mekanisme herbal dalam mengatasi batuk. Abdul
Mun'im, MSi, PhD dari Program Pascasarjana Herbal Departemen Farmasi
FMIPA UI saat peluncuran OB Herbal Junior di Jakarta, Kamis (9/2/2012)
mengungkapkan beberapa temuan mengenai tanaman yang bisa mengatasi
batuk, baik secara tradisional maupun melalui penelitian ilmiah.
Berikut beberapa tanaman yang bisa digunakan untuk mengatasi batuk:
1. Rimpang Jahe (Zingebris Rhizoma)
Jahe
dan sediaannya telah lama digunakan untuk pengobatan gejala flu. Efek
tersebut dihubungkan dengan aktivitasnya sebagai imunomodulator. Selain
itu beberapa senyawa yang terkandung di dalam Jahe dapat bermanfaat
meningkatkan suhu tubuh. Uji klinis pada Jahe lebih banyak digunakan
sebagai anti mual dan muntah.
2. Daun Mint (Menthae Folia)
Efek anti batuk:
Sebagai ekspektoran. Minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran
pernafasan; meningkatkan atau mengencerkan sekresi lendir; memberikan
rasa dingin; serta menurunkan tegangan permukaan paru-paru sehingga
memperbaiki aliran udara yang masuk. Efek lain dari Daun Mint: Sebagai
anti mikroba.
3. Rimpang Kencur (Kaemferaie Rhizoma)
Manfaat
utama adalah mengatasi gangguan saluran pernafasan. Data efektifitas
untuk gangguan pernafasan umumnya masih pada hewan coba. Penggunaan pada
aromaterapi: untuk relaksasi, karminatif dan sedative. Penggunaan lain:
Kosmetik di kulit. Aktifitas: Etil sinamat, asorelaksasi.
4. Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantii Fructus)
Penggunaan
Jeruk Nipis untuk batuk lebih banyak dilakukan secara empiris. Manfaat
kandungan Minyak atsiri: Sebagai aroma terapi pada saluran pernafasan.
Manfaat kandungan Vitamin C : Dapat dihubungkan dengan aktivitasi
munomodulator. Penelitian klinis saat ini untuk ekstrak terstandar
(Sineprin) lebih banyak digunakan untuk mengontrol berat badan.
5. Herba Timi (Thymi Herb)
Thymi merupakan salah
satu tanaman yang sudah lama digunakan sebagai antibatuk. Efek utama
sebagai ekspektoran dan antis pasmodik. Aktivitas ini diduga terkait
kandungan Minyak Atsiri (timol dan karvakrol), serta flavonoid.
Pemberian minyak thimi secara oral dan intra muscular pada hewan coba,
memperlihatkan stimulasi saluran pernapasan. Dalam uji klinik acak
tersamar ganda pada 60 pasien keluhan batuk produktif. Penggunaan Sirup
Thimi (3x10mL/hari) selama 5 hari, terbukti memberikan efek tidak
berbeda nyata dengan bromheksin.
6. Biji Pala (Myristicae Semen)
Kandungan utama
Biji Pala adalah minyak Atsiri. Penggunaan Biji Pala yang telah didukung
kajian ilmiah adalah sebagai zat penenang dan karminatif. Penelitian
pada hewan membuktikan Biji Pala dapat meningkatkan durasi waktu tidur.
7. Akar Manis (Glycyrrhizae Radix)
Akar Manis
merupakan bahan baku utama untuk OBH (Obat Batuk Hitam). Perkembangan
Obat Batuk Hitam kini dikombinasi dengan obat konvensional. Kandungan
utama Akar Manis adalah Glisirisin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar