Payudara besar
masih menjadi impian banyak wanita. Selain operasi, ada beberapa cara
alami yang bisa memperbesar payudara, salah satunya dengan makanan.
Makanan apa saja?
Beberapa makanan dapat meningkatkan kadar hormon, seperti estrogen dan prolaktin, yang secara langsung dapat memperbesar ukuran dan bentuk jaringan payudara. Berikut beberapa makanan yang dapat membantu memperbesar payudara, seperti dilansir Livestrong:
1. Tahu
Tahu adalah sumber isoflavon, yaitu senyawa mirip estrogen yang dapat
mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia. National Institutes of
Health (NIH) mengakui penggunaan teoritis kedelai sebagai penmbesar
payudara, tetapi menggunakan ini didasarkan sepenuhnya dalam tradisi dan
teori.
2. Susu
Semua produk susu mengandung hormon reproduksi yang identik dengan yang
ditemukan dalam tubuh manusia. Susu sapi mengandung estrogen alami,
progesteron dan prolaktin, yang penting untuk produksi susu pada
mamalia.
Jumlah jejak hormon yang ditemukan dalam susu tidak mungkin menghasilkan
perubahan radikal dalam tubuh manusia, tetapi setidaknya dapat
berkontribusi untuk pertumbuhan jaringan payudara.
3. Adas
Adas digunakan sebagai sayuran dan rempah-rempah yang banyak tumbuh di
wilayah timur Mediterania. Menurut Journal of Ethnopharmacology, adas
mengandung senyawa obat dianethole dan photoanethole, yang dapat
mengubah kadar estrogen dalam tubuh manusia.
Benih-benih tanaman ini memiliki ciri khas rasa manis dengan aromanya
yang sedikit tajam. Selain digunakan sebagai bumbu masak, ada juga
digunakan secara tradisional untuk merangsang aliran ASI pada ibu
menyusui.
4. Licorice (akar manis)
NIH melaporkan bahwa akar licorice dapat meningkatkan kadar prolaktin
dan estrogen, dua hormon yang terkait dengan menyusui dan pertumbuhan
payudara.
Meski tidak ada studi jangka tentang kemanjuran makanan memperbesar
payudara, namun beberapa wanita telah beralih pada makanan estrogenik
sebagai alternatif bedah kosmetik yang murah dan alami.
Dalam jumlah sedang diet estrogen umumnya aman, namun para ahli termasuk
Dr Sandhya Pruthi dari Mayo Clinic memperingatkan bahwa dosis tinggi
dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda secara dramatis mengubah diet, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar