Beberapa gejala yang mungkin Anda anggap biasa saja, justru bisa jadi
pertanda penyakit serius. Antara lain, bahu kaku, kaki yang terus
bergerak dan mulut kering.
Gejala-gejala tersebut dalam beberapa
kasus, menandakan penyakit dan membutuhkan terapi khusus. Penting untuk
mengetahui secara detail pemicu dan cara mengatasinya.
1. Sindrom bahu beku (frozen shoulder)
Sebuah
kondisi yang terjadi ketika kapsul bahu, jaringan sekitar sendi,
mengental. Menyebabkan rasa kaku, sakit di bahu dan membatasi gerakan.
Hal ini dapat bertambah buruk selama beberapa minggu atau bahkan
hitungan bulan. Bahu beku, dua kali lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria, berusia 40 hingga 65 tahun.
Pemicu:
Menurut Stephania Bell, spesialis ortopedi dan anggota American
Physical Therapy Association, tidak ada pemicu khusus sindrom bahu beku.
Namun, gejala ini sering dihubungkan dengan diabetes, penyakit tiroid
atau cidera bahu sebelumnya.
Cara mengatasi: Terapi
fisik, olahraga, dan peregangan bisa mengurangi rasa sakit. Jika
mengalaminya selama berbulan-bulan, dianjurkan untuk melakukan
konsultasi medis.
2. Restless Legs Syndrome (RLS)
Gejala
ini merupakan gangguan neurologis yang menyebabkan dorongan tidak
terkontrol untuk menggerakkan kaki secara terus-menerus. Biasanya,
ketika Anda sedang beristirahat. Ini dua kali lebih umum terjadi pada
wanita, terutama saat kehamilan.
"Sekitar sepuluh persen orang dewasa cenderung mengalami kondisi ini," kata Mark Buchfuhrer, dari RLS Foundation, dikutip dari womansday.com.
Pemicu:
Beberapa ahli kesehatan berpendapat RLS dipicu ketidakseimbangan zat
kimia pada otak atau kekurangan zat besi. Faktor genetik juga berperan
dalam sindrom ini. Jika orangtua Anda mengalaminya, kemungkinan besar
Anda juga mengalaminya.
Cara mengatasi: Cara
paling mudah dan cepat untuk menghentikannya adalah dengan berjalan satu
putaran mengelilingi rumah Anda. Olahraga teratur berolahraga dan
penuhi kebutuhan zat besi baik. Jika gejala ini sangat tidak terkontrol,
segera konsultasi dengan dokter, karena beberapa orang dengan RLS
membutuhkan terapi dan obat resep.
3. Mulut kering
Mulut terasa sangat kering, seperti mengunyah kapas. Hal ini terjadi dalam waktu lama.
Pemicu:
Kurangnya produksi air liur, yang bisa disebabkan penyakit autoimun.
Mengonsumsi obat antihistamin dan antidepresan juga bisa memengaruhi
produksi air liur. Kondisi mulut kering jika didiamkan bisa memicu
penyakit gigi dan gusi.
Cara mengatasi: Minum
lebih banyak air putih atau kunyah permen karet bebas gula untuk
merangsang produksi air liur. Jika tak berhasil, konsultasilah dengan
dokter. Mungkin Anda harus menjalani tes penyakit autoimun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar