WANITA yang bekerja di pertanian jarang yang terkena kanker payudara
dibandingkan wanita yang tinggal di kota. Mungkinkah? Padahal, paparan
pestisida konon justru meningkatkan risiko terkena kanker.
“Hasil temuan menunjukkan bahwa bertani, melindungi wanita yang
bekerja di pertanian dari kanker payudara, jika dibandingkan dengan
populasi umumnya,” kata Dr Eric Duell, dari University of North Carolina
di Chapel Hill (UNC-CH).
Para ahli dari berbagai disiplin dari UNC-CH ini meneliti 862
pasien kanker payudara yang tinggal di 24 kawasan North Carolina dan
membandingkannya dengan 790 wanita lainnya yang tidak menderita kanker
payudara, kata Duell. Mereka memiliki semua data mulai dari catatan
kesehatan, sejarah pekerjaan, termasuk juga semua informasi pekerjaan
pertanian sejak mereka berumur tujuh tahun, penggunaan pestisida,
informasi mengenai tanaman dan ternak.
Hasil analisis semua data, yang dilaporkan selengkapnya dalam
jurnal Epidemiology edisi September 2000, menunjukkan wanita yang
bertani lebih dari 23 tahun, risikonya terkena kanker payudara 40 %
lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak pernah tinggal di pertanian.
Mereka yang bekerja di pertanian dengan jangka waktu yang lebih lama,
mendapatkan perlindungan dari kanker payudara lebih besar, sedangkan
yang tidak terlalu lama perlindungannya lebih rendah.
Mengapa itu terjadi para ahli masih belum bisa menyimpulkan.
Faktor yang mungkin penting adalah wanita di pertanian cenderung
melahirkan anak lebih cepat dan memiliki anak lebih banyak. Mereka
mencapai fase pubertas lebih lambat dan memasuki fase menopauses lebih
awal.
Mereka juga cenderung kurang merokok dan meminum minuman beralkohol
dibandingkan wanita lainnya. Tetapi jika secara statistik faktor itu
dikontrol, tetap tidak mempengaruhi efek perlindungan dari pekerjaan
pertanian. Para ahli tidak bisa menetapkan efek aktivitas fisik, yang
oleh sejumlah ahli diperkirakan mengurangi risiko terkena kanker
payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar