TEXAS, KOMPAS.com — Selama ini, astronom memercayai
bahwa Tata Surya memiliki 4 planet raksasa, yakni Jupiter, Saturnus,
Neptunus, dan Uranus. Namun, analisis terbaru menunjukkan bahwa Tata
Surya dengan 4 planet raksasa adalah janggal. Kemungkinan, Tata Surya
memiliki 5 planet raksasa.
David Nesvorny dari Southwest Research
Institute di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, adalah ilmuwan yang
mengungkapkan pendapat baru itu. Untuk sampai pada kesimpulannya,
Nesvorny membuat 6.000 simulasi komputer yang menganalisis obyek di
sekitar Neptunus dan kawah Bulan.
Berdasarkan analisis Nesvorny,
Tata Surya hanya memiliki 2,5 persen kemungkinan menjadi seperti
sekarang jika sejak awal hanya memiliki 4 planet raksasa. Sementara ada
10 kali lebih besar kemungkinan bagi Tata Surya menjadi seperti saat ini
jika awalnya memiliki 5 planet raksasa.
Planet raksasa kelima itu
dipercaya terlempar dari Tata Surya. Saat Tata Surya berusia 600 tahun,
ada periode ketidakstabilan orbit planet. Ada planet yang berpindah ke
Sabuk Kuiper, wilayah dekat Neptunus, dan ada yang berpindah ke dalam.
Jupiter
yang memiliki pengaruh gravitasi kuat diketahui adalah salah satu biang
keladinya. Orbit Jupiter bisa berubah tiba-tiba dan satu planet raksasa
terlempar dari Tata Surya karenanya. Sementara planet-planet lain tetap
bertahan.
Nesvorny mengatakan, "Kemungkinan Tata Surya memiliki
lebih dari 4 planet raksasa dan melemparkan beberapa di antaranya,
terkesan cocok dengan penemuan banyaknya planet yang ada di wilayah
antarbintang, yang menunjukkan bahwa terlemparnya planet adalah hal yang
umum."
Pada Space.com, Jumat (11/11/2011) lalu, Nesvorny
mengatakan bahwa temuan ini memunculkan pertanyaan. Salah satunya
tentang planet Mars dan planet Super Bumi, apakah mereka terbentuk di
Tata Surya Luar (setelah orbit Mars) lalu tereliminasi.
Pendapat
Nesvorny memang fantastis dan membuat orang tercengang. Namun, ia
sendiri merasa bahwa pendapatnya masih harus diuji kebenarannya dengan
serangkaian penelitian. Hasil analisis Nesvorny dipublikasikan di edisi online Astrophysical Journal Letters minggu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar