Buku 'Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps' tulisan Allan
dan Barbara Pease menegaskan bahwa seks menempati porsi terbesar dalam
otak pria. Klaim itu diperkuat dengan hasil survei yang menunjukkan
mayoritas pria menikmati pornografi.
Penelitian di Universitas
Montreal memperlihatkan sulitnya mencari pria usia 20 tahun ke atas yang
belum pernah menyaksikan film porno. Mayoritas bahkan menyaksikannya
saat memasuki usia 10 tahun.
Coba tanya ke pasangan Anda. Apa
mereka pernah menonton video porno, atau bahkan menyimpan koleksi di
laptop? Meski sudah menikah, banyak pria yang tetap menikmati tayangan
pornografi. Ada yang diam-diam menontonnya. Ada juga yang terbuka dan
malah mengajak pasangannya menonton bersama.
Dr Chris Forester, salah satu ahli yang menangani kecanduan pornografi di situs HelpAddictions.org,
mengatakan bahwa banyak pecandu menggunakan pornografi sebagai pelarian
dari stres dan ketegangan di tengah kesibukan kerja. Sementara yang
lain, pornografi menjadi alat untuk mengobati kesepian.
Bagi yang
sudah menikah, menikmati pornografi sesekali masih menjadi hal wajar.
Mulai menjadi masalah ketika pria lebih memilih menikmati tayangan
pornografi dibandingkan pertemuan fisik dengan pasangannya.
"Porno
harus menjadi media terakhir, atau digunakan sebagai perangkat tambahan
untuk mempertahankan hubungan harmonis. Bukan pertanda baik ketika itu
sudah menjadi pilihan pertama bagi seorang pria. Itu artinya, kehidupan
seks pasangan berada dalam masalah serius," kata seorang konsultan seks
di situs Shine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar