BAGI seorang perempuan, seks
adalah aktivitas menyenangkan yang bisa membuat pikiran melayang. Tapi
ada perempuan yang pikirannya benar-benar melayang alias menghilang
setelah berhubungan seks, kok bisa?
Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam edisi September Journal of
Emergency Medicine melaporkan bahwa seorang perempuan berusia 54 tahun
mengalami kehilangan ingatan setelah berhubungan intim dengan suaminya.
Pasien tersebut datang ke unit gawat darurat Rumah Sakit Georgetown
University, ia mengeluh tidak bisa mengingat apa-apa 24 jam sebelum
mencapai klimaks.
Para peneliti kasus ini, Drs Kevin Maloy dan Jonathan Davis dari
Georgetown, Mendiagnisis sang pasien dengan transient global amnesia,
penyakit langka dengan kehilangan memori secara tiba-tiba. Menurut para
ahli, kondisi bersifat sementara dan tidak mungkin terjadi lagi.
"Transient global amnesia disebabkan pengacakan sirkuit memori dalam
otak, seringnya disebabkan oleh pemicu fisik atau emosional," kata Dr
Carol Lippa, seorang profesor neurologi di Drexel University Medical
School. "Dalam kasus pascacoital kasus, transient global amnesia mungkin
berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam pembuluh yang memberi
makan area pembentukan memori pada otak. Konsekuensi ini sebenarnya jauh
dari aliran darah yang terjadi selama seks," katanya seperi dikutip
dari ABC News, Rabu (12/10).
Para ahli mengatakan penyebab TGA memang tak jelas, tetapi bisa
terjadi setelah aktivitas fisik yang berat, sakit parah, atau tekanan
psikologis.
Sekitar 3-5 dari 100 ribu orang mengalami kondisi ini setiap
tahunnya, menurut studi tersebut. Pria dan perempuan di atas 50 tahun
yang paling mungkin mengalami TGA.
Lippa pun mencatat bahwa seks dapat menyebabkan efek buruk lainnya
pada kesehatan seseorang, termasuk serangan jantung bahkan serangan
jantung mendadak, terutama pada orang yang memiliki faktor risiko
kardiovaskular. Tapi, Lippa juga menyebutkan manfaat fisik dari hubungan
seksual. "Seks bisa meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan stres,
memperbaiki tidur, menciptakan ikatan antara pasangan, dan mengurangi
risiko beberapa jenis kanker," kata Lippa. "Kabar baiknya adalah bahwa
kasus-kasus ini biasanya sembuh dalam waktu kurang dari satu hari dan
mayoritas kasus tidak pernah kambuh."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar