SALAH satu organisasi penyayang
binatang, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dituding
melakukan eksploitasi tubuh perempuan untuk mempromosikan hak-hak
binatang. Bahkan organisasi tersebut disebut-sebut telah meluncurkan
situs porno karena memperlihatkan ketelanjangan pada situs resminya www.PETA.org.
Organisasi lain yang bergerak di bidang yang sama juga melakukan hal
serupa. Mereka juga berencana melakukan kampanye justru melalui
media-media yang sering mengeksploitasi dan mencemarkan perempuan.
Lindsay Rajt, Associate Director PETA bidang kampanye mengatakan
demikian, "Kami berharap untuk menjangkau semua orang bahkan khalayak
baru, beberapa di antaranya akan terkejut dengan gambar grafis yang
mungkin mereka tidak siap melihatnya ketika mengakses situs triple-X
PETA," ucapnya kepada Reuters.
"Situs ini akan menampilkan konten pornografi dan gambar iklan
PETA," ujarnya. Gambar-gambar ini akan diselingi dengan gambar dan video
yang menunjukkan penganiayaan binatang dan akan tersambung dengan laman
vegan dan vegetarian sekaligus resepnya.
"Ketika orang pertama kali mengunjungi situs ini, mereka akan
tertarik dan ingin mengetahui lebih banyak. Saat itulah mereka akan
dihadapkan pada gambar-gambar yang kami harapkan akan membuat mereka
berhenti, berpikir, berbicara dan mudah-mudahan mendorong mereka untuk
membuat perubahan gaya hidup untuk diet nabati," kata Rajt.
Di balik rencana dan optimisme Rajt, aktivis yang juga gencar
menyuarakan hak-hak binatang lain skeptis dengan ide ini. Mereka ragu
bahwa ada orang yang tertarik dengan film dan gambar pornografi
sekaligus ingin menjadi vegetaraian.
"Ini seperti mempromosikan perampokan sebagai alternatif untuk
serangan," kata Brian Messenheimer M., seorang veteran Angkatan Darat
yang melakukan pekerjaan penyelamatan hewan di wilayah Boston.
Bintang film dewasa Shasa Grey, Ron Jeremy, dan Jenna Jameson juga
muncul dalam iklan PETA. Ketiganya memiliki karier sukses di bidang film
dewasa. Namun PETA menegaskan bahwa kemunculan mereka adalah sebagai
seorang yang peduli dengan apa yang mereka kampanyekan dan mereka
bersedia, jadi tudingan ekploitasi dan kampanye tidak akan bekerja
secara bersamaan.
Tidak hanya bintang film porno, seorang aktris Italia, Elisabetta Canalis juga tampil telanjang dalam laman PETA tersebut.
"Semua model memilih untuk berpartisipasi dalam kampanye kami. Ini
bukan hal yang sangat feminis dan kami bertanya pada mereka apakah
bersedia menyampaikan suara mereka melalui tubuhnya," jelas Rajt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar