Batik. Lelehan malam yang terukir lewat liukan canting ini mencipta
karya seni nusantara bercita rasa tinggi. Akankah mahakarya ini terkikis
kehadiran batik cetak atau print yang kian massal di tanah air?
Carmanita,
perancang busana yang gemar memberi sentuhan batik dalam karyanya,
mengatakan bahwa kehadiran batik print hanya batu sandungan kecil.
Kehadirannya harus dilihat secara positif sebagai bagian dari langkah
promosi batik nusantara ke mancanegara.
Sifatnya yang murah dan
massal justru akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk mencintai batik.
Dan ketika euforia batik melanda dan menjadi tren, pamor batik tulis
akan semakin terangkat dengan posisinya di kasta tertinggi.
Euforia
itu tampak nyata setelah UNESCO mengukuhkan batik sebagai warisan
budaya milik Indonesia pada 2 Oktober silam. Semakin banyak masyarakat
modern yang tak ragu membalut tubuhnya dengan batik di tengah tren
busana kontemporer.
Sejumlah acara bertema batik pun semakin
menjamur. "Pengakuan UNESCO membuat kita tahu batik adalah salah satu
seni bangsa, tetapi sekaligus menjadikannya terbuka secara global,"
ujarnya ketika menjadi salah satu pembicara di konferensi World Batik
Summit 2011.
Sebagai media promosi, motif batik juga tak melulu
harus berupa helaian kain yang membalut tubuh. Tanpa menerjang pakem,
batik bisa diterjemahkan dalam beragam karya seni. "Bagi saya batik
adalah universal dan dapat digunakan pada media apa saja," ia
menambahkan.
Perancang yang terkenal dengan
eksperimen-ekperimennya dalam berkarya ini pun tak hanya memainkan
canting pada lembaran kain nusantara, tapi juga lembar sari dan lycra.
Bahkan, menjajalnya pada badan mobil Mercedes Benz, dan ban mobil.
Pada mobil yang akhirnya dimiliki Piyu 'Padi' ini, ia menggambarkan motif batik pagi sore dengan menggunakan air brush. Pada ban, ia mengambarkan berbagai macam motif dengan efek timbul.
Menurutnya,
mengkotak-kotakkan batik hanya pada kain berlukis malam dengan
menggunakan canting hanya akan mempersempit perkembangan batik di dunia.
Bahkan
ia pun menanggapi dengan santai ketakutan akan penjiplakan motif batik
Indonesia oleh negara lain. "Tidak masalah ada yang meniru, batik itu
adalah anugerah bagi kita semua," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar