KESULITAN wanita mencapai klimaks kerap mendorong kaum
hawa memalsukan orgasme. Lantas, apa saja alasan mereka membuat
pemalsuan tersebut terhadap pasangannya?
Orgasme menjadi klimaks dari sebuah agenda seks. Karenanya jika pasangan
tidak mencapai sesi ini, maka acara bercinta jadi kurang maksimal. Tak
heran setiap pasangan pun bekerja keras agar memenuhi titik ini,
terutama wanita yang kerap kesulitan mencapainya dan akhirnya mengambil
jalan pintas untuk memalsukan orgasmenya. Berikut ini beberapa alasan
mereka mengambil keputusan tersebut, seperti dilansir Shine.
Wanita ingin menyenangkan pasangannya
Keinginan wanita untuk membahagiakan pasangan kerap membuatnya berbohong
untuk memalsukan orgasme. Apalagi bagi pria ketika dia berhasil membawa
wanita mencapai orgasme, maka kenikmatan itu akan membuatnya klimaks
maksimal. Tak heran, wanita pun mati-matian rela berbohong demi
membahagiakan pasangannya tersebut. Ketika wanita memalsukan orgasme,
biasanya dia pun akan menempatkan sebuah senyum di wajahnya menandakan
bahwa dia pun berhasil mencapai klimaks bersama-sama dengan pasangan.
Semua orang suka tantangan
Wanita hanya mendapatkan sedikit getaran untuk membantu pria mencapai
klimaks. Sementara hal ini tentu tidaklah cukup memuaskan. Apalagi
tantangan lain menghadang, yakni bagaimana Anda bisa memuaskannya, serta
berapa lama Anda dapat memperpanjang orgasme. Masalahnya, wanita kerap
dilanda rasa tidak “mood” sehingga dia hanya ingin segera
menyelesaikannya. Karenanya untuk memenuhi ego suaminya, maka wanita pun
memilih untuk memalsukan orgasmenya.
Diserang rasa nyeri
Meskipun beberapa orang bisa terangsang ketika rasa nyeri muncul saat
berhubungan seks, namun tidak semua rasa sakit tersebut terasa baik bagi
wanita. Jika seorang wanita merasakan rasa sakit, maka dia pun akan
tidak nyaman menjalani hubungan seksual. Tak heran, memberikan orgasme
palsu pada pasangan agar sesi bercinta lebih cepat berakhir menjadi
solusi instan yang mereka pilih.
Tidak percaya diri dengan tubuh sendiri
Pada titik tertentu ketika mereka berhubungan seks, berbagai hal tidak
nyaman sering muncul di mana salah satunya menyoal urusan penampilan
fisik, misalnya perut yang sedikit berlemak, payudara yang terlalu
kecil, kulit yang kusam, dan sebagainya. Rasa tidak percaya diri
tersebutlah yang mendorongnya untuk segera menyelesaikan permainan,
sehingga dia tidak menyakiti pasangannya.
Dilanda amarah
Sering kali wanita beranjak ke tempat tidur dalam keadaan marah usai
berseteru dengan pasangannya. Nah, sementara pasangan meminta dirinya
untuk melakukan sesi bercinta. Alasan orgasme palsu pun akhirnya dipilih
untuk meluapkan kekecewaannya, sambil berpura-pura menikmati di depan
pasangannya.
Kurang teknik
Komunikasi adalah kunci sukses dalam suatu hubungan. Dan komunikasi
selama hubungan seks berlangsung merupakan sesi terpenting untuk
menciptakan kenikmatan satu sama lain. Masalahnya, wanita kerap tidak
puas dengan gerakan yang dilakukan suaminya, sementara dia hanya diam
dan tak mengomunikasikannya. Misalnya, dia menginginkan posisi tertentu
dari pasangannya, melakukan gerakan terlalu cepat, atau terlalu lambat
dan sebagainya. Masalah kejenuhan inilah yang kerap membuatnya
memalsukan orgasme karena merasa jemu dengan layanan dari pasangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar