BAGAIMANA usia memengaruhi kehamilan? Apakah Anda yang menunda kehamilan akan lebih rentan terhadap diabetes gestasional atau preeklampsia? Apakah adopsi merupakan pilihan paling aman?
Risiko kehamilan memang bervariasi pada setiap perempuan, saat ini dunia medis memudahkan kehamilan pada setiap usia. Untuk memastikan kehamilan yang sehat untuk setiap calon ibu, meski yang sudah tak berusia muda lagi, Dr Asha Sharma, Kepala Departemen Ginekologi di Rumah Sakit Rockland, New Delhi, menjabarkan 5 keraguan tentang usia dan kehamilan.
a. Hamil adalah hal sederhana, bahkan setelah usia 35 tahun.
Ini tidak benar, seiring dengan bertambahnya usia, tingkat kesuburan perempuan setelah usia 35 akan menurun sehingga kemungkinan hamil akan rendah. Maka itu, perempuan setelah usia tersebut mungkin harus berusaha lebih keras untuk dapat hamil. Perempuan yang hamil setelah 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami gestational diabetes, endometriosis, protein dalam urine, dan sebagainya.
b. Saya berusia 35 dan masih lajang. Lebih baik adopsi anak saja.
Itu bukan pilihan utama. Memang kini semakin banyak perempuan yang lebih mendahulukan karier ketimbang berkeluarga. Saat menyadari mereka tak muda lagi, bukan berarti mereka tak dapat hamil. Kini telah hadir teknologi kedokteran yang bisa membantu Anda menjadi seorang ibu.
c. Saya telah hamil dua kali sebelumnya. Kehamilan ketiga tentu tak akan berat.
Memang benar, setelah dua persalinan normal, yang ketiga tidak akan banyak masalah kecuali usia Anda terlalu tua atau mengalami beberapa jenis penyakit seperti tiroid dan diabetes.
d. Suplemen herbal membantu agar kehamilan bebas dari rasa sakit.
Benar, beberapa suplemen herbal memang bisa membantu memudahkan perubahan dalam kehamilan terutama jika Anda memiliki penyakit ovarium polikistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar