Kamis, 11 Agustus 2011

Gerakan Hemat Makan Saat Buka Puasa

Els Huybrechts, seorang wanita Arab keturunan Belgia melancarkan kampanye melawan pemborosan makanan saat Ramadan. Mereka melakukan gerakan sosial agar masyarakat tak lagi membuang kelebihan makanan berbuka puasa.

Huybrechts tak bisa tinggal diam melihat berton–ton makanan dibuang begitu saja setelah berbuka puasa. Demi mengembalikan makna Ramadan, ia lalu mendirikan sebuah kelompok bernama ‘Make Iftar Modest’. “Sungguh memalukan, Ramadan seharusnya adalah tentang kerendahan hati dan amal,” seperti yang dikutip dalam Gulf News.

Lewat kelompok tersebut, ia berkeliling untuk meyakinkan hotel-hotel besar dan restoran untuk mengurangi porsi menu buka puasa. Selama ini, ia melihat sejumlah tempat makan kalap menyajikan aneka menu demi kepentingan bisnis merebut perhatian konsumen saat Ramadan.

Sejumlah orang memang merasa perlu menyantap makanan enak sebagai 'balas dendam' atas kewajiban puasa selama 14 jam. Atas nama buka puasa bersama, mereka tak jarang berpesta dengan makanan spesial. “Namun, tidak ada yang dapat menghabiskan makanan yang terlalu banyak, karena kecenderungannya cepat kenyang setelah puasa,” ujarnya.

Wanita berusia 36 tahun itu bukan seorang muslim, tapi turut puasa di Ramadan ini. Wanita yang berkarier sebagai marketing ini telah tinggal di Emirat Arab selama tiga tahun. “Saya ingin mengembangkan Make Iftar Modest lebih lagi, namun saya tidak punya dana. Saya harus mencari sponsor,” katanya.

Ia mengajak masyarakat, firma dan organisasi sosial lainnya untuk bergabung melakukan langkah nyata dengan kelompok. Selama ini, sudah banyak yang menyatakan setuju dengan pemikirannya tapi tak ada yang berbuat sesuatu untuk mewujudkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar