SETIAP orang tentu mengharapkan kompensasi yang layak atas karyanya. Sayangnya, hanya sebagian kecil yang tahu bagaimana cara memastikan hal itu, termasuk pekerja lepas atau freelancer.
Saat ini, tidak sedikit orang yang mengambil proyek sampingan atau pekerjan temporer sebagai lahan mencari penghasilan tambahan. Namun, sebagian di antaranya gagal bernegosiasi dengan klien sehingga tidak mendapat bayaran sepantasnya.
Untuk menghindari skenario tersebut, ikuti saran Kristin Cardinale, seorang pengusaha dan penulis The 9-to-5 Cure, seperti dikutip situs msn.careerbuilder.com berikut ini:
Jangan membuat tawaran awal
Menurut Cardinale, klien adalah pihak yang harus lebih dulu membuat tawaran. Anda bisa mempelajari banyak hal dari usulan pertamanya. Contohnya, jika tawaran itu tidak masuk akal dan terlalu rendah, coba mengamati bahasa tubuhnya.
Apakah klien terlihat tidak nyaman atau percaya diri saat menyampaikannya? Jika orang itu terlihat percaya diri ketika mengusulkan tarif yang lebih rendah dari harga pasar, Anda mungkin berurusan dengan orang yang hanya mencari peluang murah dan tidak sesuai bagi Anda. Tapi, jika orang tersebut tampak tidak nyaman,
barangkali dia hanya mencoba-coba mendapatkan harga terbaik dengan memulai dari penawaran terendah.
Jangan cepat kecewa
Jangan buru-buru melewatkan negosiasi hanya karena tawaran awal yang diajukan mengecewakan. Menurut Cardinale, tawaran awal klien tidak pernah menjadi tawaran terbaik. ''Proses ini adalah sebuah negosiasi, dan tugas klien potensial adalah untuk menyewa Anda dengan harga terbaik. Oleh karena itu, pandang tawaran awal sebagai titik mula, bukan garis akhir.''
Jeli menilai harga
Hal pertama yang harus diketahui adalah berapa nilai Anda dan apa yang Anda inginkan sebelum memulai negosiasi. Teliti lebih dulu berapa biasanya bayaran suatu posisi atau proyek di pasaran. Setelah itu, tentukan tingkat bayaran terendah yang masih dapat Anda terima sebelum bernegosiasi. Jika Anda kekurangan pengetahuan tentang hal ini, kata Cardinale,
Anda akan cenderung meraba-raba sepanjang negosiasi dan merasa kecewa dengan hasilnya.
Sebuah tips tambahan dari Cardinale, dalam menentukan tarif patut diperhitungkan fakta bahwa Anda seorang karyawan yang tidak berisiko, bebas tunjangan, dan merupakan komitmen jangka pendek bagi perusahaan itu. ''Ada premi yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk kondisi yang sangat menguntungkan mereka itu.''
Percaya diri
Ketika menyebutkan tarif Anda, berbicaralah dengan penuh keyakinan. Cardinale juga menyarankan Anda untuk tersenyum, duduk diam, dan menatap klien potensial tepat di matanya dengan cara yang sopan dan santai. ''Jika tawaran tersebut adalah tarif standar Anda, katakan demikian. Jika tawaran tersebut kurang dari tarif standar Anda, pastikan untuk menginformasikan hal itu kepada klien.''
Jangan cepat menyerah
Jika klien potensial tidak dapat atau tidak bersedia menawarkan upah yang memenuhi batas terendah Anda, jangan takut untuk melepas proyek atau pekerjaan itu. Menurut Cardinale, Anda dapat selalu menelepon orang itu kembali dan menyetujui tawaran yang lebih rendah. Tapi, pikirkan pula faktor kebahagiaan. ''Jika Anda bekerja untuk upah sedikit, bekerja berjam-jam atau beberapa konfigurasi faktor lainnya dapat menyebabkan frustrasi. Anda mungkin tidak akan menjadi profesional terbaik dengan sikap hebat yang perlu Anda tunjukkan, untuk mendapatkan panggilan lain di masa depan.''
Perilaku buruk bisa merusak reputasi Anda, menyebabkan pemasaran yang buruk dari mulut ke mulut kepada klien potensial Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar