Kamis, 14 Juli 2011

Boneka Seks Cegah Sifilis

Boneka seks ternyata bukan produk di zaman modern. Sebuah catatan mengungkap bahwa Adofl Hitler telah memanfaatkan produk mainan seksual itu untuk melindungi tentaranya selama perang.

Hitler membagikan boneka seks agar para tentara tak lagi pergi ke tempat prostitusi, yang populer sebagai sarang penyakit menular seksual, seperti sifilis. Ia sadar banyak tentaranya yang justru meninggal karena penyakit menular seksual daripada tertembus peluru saat perang.

Pemimpin Nazi itu merealisasikan ide itu dalam sebuah proyek bertajuk 'Boghild Project'. Proyek yang dimulai pada tahun 1940 ketika Komandan SS Heinrich Himmler mengingatkannya tentang risiko kesehatan para tentara Jerman yang sedang bertugas di Paris.

"Bahaya terbesar di Paris adalah kemunculan para pelacur yang tidak terkendali dan tersebar luas. Mereka memburu mangsa (tentara) ke bar, ruang dansa dan tempat-tempat lainnya. Ini tugas kita untuk memperhatikan kesehatan tentara yang tengah berjuang," tulis Himmler kepada Hitler.

Dengan semangat melindungi kesehatan pasukannya, Hitler lantas memerintahkan sejumlah seniman untuk memproduksi sekitar 50 boneka seks. Boneka silikon berukuran kecil yang bisa dilipat di ransel itu dinamai 'gynoid'.

Namun, sekitar tahun 1942, proyek tersebut dihentikan. Sejumlah tentara menolak pembagian boneka seks tersebut karena malu jika tertangkap musuh.

Kisah itu terungkap saat penulis Graeme Donald melakukan riset untuk bukunya yang berjudul 'Mussolini's Barber. Saat itu, ia sedang menelusuri jejak pencipta boneka barbie dari Amerika Serikat. "Ketika sedang meneliti ini saya menemukan rujukan terhadap boneka seks Nazi dan menemukan bahwa Hitler yang memerintahkan pembuatannya," kata Donald.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar