Minggu, 19 Juni 2011

Sex Toys Bikin Infeksi Miss V?

SEBAGAI alat penunjang seksual yang digunakan di luar organ genital, sex toys dan kondom dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi pada Miss V. Lantas, benarkah kedua alat tersebut memang dapat menghasilkan gangguan dalam organ intim wanita tersebut?

Guna menyemarakkan aksi di ranjang, sex toys kerap menjadi pilihan banyak pasangan untuk menunjang agenda bercinta mereka. Sayangnya, keberadaan alat yang mampu menciptakan kenikmatan ganda tersebut disinyalir dapat menyebabkan infeksi pada Miss V  karena penggunannya yang dimasukkan dalam organ intim pasangan.

Ya, urusan infeksi sebenarnya bisa terjadi karena banyak faktor. Khususnya infeksi bakteri pada Miss V biasa terjadi karena faktor yang tak biasa. Ada kasus infeksi yang terjadi biasanya dikarenakan adanya jamur yang tumbuh di area intim wanita tersebut. Kehadiran infeksi tersebut biasanya ditandai dengan rasa gatal, nyeri, atau keluar keputihan serta haid yang memunculkan bau amis.

Dr Asha Jain, seorang ginekolog menjelaskan, kondom merupakan alat yang telah teruji klinis, disterilkan, dan kemasannya disegel sehingga tidak memunculkan infeksi pada organ intim saat dipakai, seperti dilansir Times of India.

Berbeda dengan kondom, sex toys yang merupakan benda asing di mana dalam penggunaannya dimasukkan ke dalam Miss V sehingga ancaman untuk terserang infeksi pun menghantui. Guna meminimalisir hal tersebut, jangan lupa untuk membersihkan dan mensterilkan selalu sex toys sebelum digunakan.  Perhatikan pula material sex toys yang aman, misalnya bahannya tidak terlalu keras atau mengandung bahan kimia yang berbahaya sehingga saat digunakan pun tetap nyaman dan aman.

Material lainnya yang dapat mengancam infeksi, yakni penggunaan tampon. Biasanya, item ini digunakan wanita ketika mereka sedang datang bulan. Nah, agar Anda terhindar dari serangan infeksi, sebaiknya Anda memerhatikan terlebih dahulu merek tampon yang digunakan. Bukalah segel tampon dan baru kenakan dengan perlahan. Jangan lupa, gantilah tampon Anda sesering mungkin ketika frekuensi haid sedang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar