Minggu, 01 Mei 2011

Organisme Laut Kutub Utara Mengandung Merkuri

JANGAN tertipu oleh tampilan lezat lobster yang Anda pesan di restoran mewah. Karena, hidangan itu bisa saja mengandung merkuri.

Peneliti dari Universitas Alberta menemukan bahwa zat merkuri anorganik berbahaya, yang dihasilkan dari pembakaran industri dan batubara berubah menjadi monomethylmercury yang mematikan saat berada lautan. Zat ini pun masuk ke rantai makanan mulai dari makhluk laut kecil hingga manusia.

Bayi dalam kandungan maupun yang baru lahir sangat sensitif terhadap efek monomethylmercury. Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak dan sumsum tulang belakang. Gejala biasanya berupa gerakan abnormal seperti memutar, menyentak, atau menggeliat dari tangan, kaki, lengan, atau kaki saat terjaga.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Igor Lehnherr menggunakan sampel air laut yang diinkubasi lalu dikumpulkan dari Kepulauan Arctic Kanada, seperti dikutip dari Sciencedaily, Rabu (27/4)

Lehnherr mengatakan konversi merkuri anorganik menjadi monomethylmercury hadie sekitar 50 persen di perairan laut kutub. Ini bisa menjelaskan ditemukannya sejumlah besar merkuri pada organisme laut Kutub Utara. Temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Nature Geoscience edisi April 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar