BEBERAPA orang mungkin pernah melakukan kebohongan demi mendapatkan pekerjaan. Seperti Salindra (28) yang mengosongkan tahun kelahiran di lembar CV-nya karena kualifikasi yang diminta berusia maksimal 25 tahun. Ia ingin melewati tahapan wawancara dan setidaknya pewawancara mengetahui potensi apa yang ada pada Salindra tanpa memperhitungkan usia.
Daripada surat lamarannya terbuang di tempat sampah tanpa ia berjuang melalui seleksi. Nyatanya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan sebagai staf hubungan masyarakat dan mampu bekerja dengan baik.
Berikut beberapa cara cerdas berbohong, meskipun Anda tidak perlu sepenuhnya berbohong, tetapi manfaatkanlah sesuatu yang bisa Anda tonjolkan sebagai nilai tambah Anda saat memenangkan sebuah pekerjaan.
1. Pengalaman terlalu banyak
Anda tidak perlu membuat resume yang sangat panjang dan memgisahkan sejarah Anda. Cantumkan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang sedang Anda lamar. Jika Anda ingin menjadi seorang koreografer sebuah sanggar tari misalnya, Anda tidak perlu mencantumkan pengalaman Anda sebagai seorang sekretaris sebuah organisasi.
2. Usia yang melebihi kualifikasi
Tidak disarankan untuk berbohong tentang usia Anda. Cantumkan saja tahun kelulusan Anda. Jika Anda lolos tahapan administrasi surat lamaran, dan melewati tahapan berikutnya, biarkan calon atasan Anda menebak dan menanyakan langsung pada Anda. Tentu saja Anda tetap tidak boleh berbohong.
3. Keterampilan dan minat tidak sesuai
Kehebatan Anda memenangkan konter 17 Agustusan, juara sepak bola antar fakultas atau juara paduan suara mungkin tidak akan dianggap penting oleh calon atasan Anda. Cantumkan saja riwayat pekerjaan Anda sebelum-sebelumnya. Kemampuan manajerial Anda dalam mengatur anak buah di kantor sebelumnya bisa jadi dianggap penting dan menjadi kekuatan potensial bagi Anda untuk dapat dipertimbangkan bergabung di perusahaan yang baru.
4. Belajar keterampilan sesuai yang dibutuhkan
Sangat tidak disarankan Anda baru belajar mengetik jika Anda ingin melamar sebagai seorang sekretaris. Belajar selagi melamar mungkin akan memberikan sedikit pengalaman. Tetaplah belajar dan cobalah lebih peka dengan kemajuan zaman.
5. Nilai akhir
Nilai akhir seringkali menjadi batasan bagi sebuah perusahaan untuk menerima karyawan. Perusahaan mana pun tentu tidak ingin mempekerjakan karyawan yang bodoh. Jika nilai kumulatif Anda tidak mencapai nilai yang diinginkan, asalkan tidak terlalu jauh, cantumkan saja pengalaman kerja Anda dan prestasi Anda di tempat kerja sebelumnya.
6. Referensi
Tidak perlu menulis bawa referensi akan dikirim jika diminta. Semua perusahaan tahu bahwa Anda harus mengirimkan jika diminta. Mereka juga mengerti bahwa mereka harus mempekerjakan karyawan yang bersikap baik dan mengundurkan diri dari perusahaan bukan karena diberhentikan.
Jika calon perusahaan meminta referensi dari seseorang, mintalah izin pada orang tersebut apakah ia bersedia atau tidak. Salah memilih orang yang akan memberikan refernsi bisa berakibat fatal bagi Anda.
7. Sejarah yang buruk
Jangan pernah mengesankan bahwa Anda diberhentikan dengan tidak hormat. Ini akan jadi nilai buruk bagi Anda. Jika ini terjadi, kesankan bahwa Anda masih bekerja tetapi juga mampu menjalani rangkaian proses perekrutan, tanpa bermaksud berbohong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar