Hispano-Suiza H-6C keluaran 1932 ini sejatinya merupakan konvertibel dua tempat duduk yang nampak biasa. Namun di tangan pembalap mobil sekaligus mantan pilot pesawat tempur Perang Dunia II Andre Dubonnet, kendaraan ini menjadi lebih istimewa.
Dibantu oleh coachbuilder spesialis Jacques Saoutchik dan engineer Antoine-Marie Chedru, Hispano-Suiza H-6C memiliki suspensi independen di keempat rodanya dan bodi yang terinspirasi dari pesawat terbang yang mengusung fitur jendela model gullwing serta pintu berengsel belakang yang dikenal sebagai suicide doors.
Setelah selesai, kendaraan yang diberi nama Xenia seperti nama istri pertama Dubonnet ini melakukan tampilan perdananya pada 1937. Sosoknya begitu memukau berkat desain 'rumah kaca' bergaya pesawat terbang, bagian belakang yang serba meruncing serta rumah roda berbentuk tetesan air yang dimilikinya.
Bukan hanya sosoknya, kemampuannya pun tidak bisa dipandang sebelah mata bahkan untuk saat ini. Di balik penutup mesin terdapat deretan enam silinder berkapasitas 8.0 liter yang sanggup menghasilkan hingga 144 bhp. Dan secara teori, kendaraan ini sanggup melesat hingga 201 km/jam.
Setelah ia menghilang dari ruang publik selama Perang Dunia II, Xenia kembali hadir di Paris pada 1946. Dibeli dan sedikit diperbaiki oleh Alain Balleret yang saat itu merupakan ketua klub Hispano-Suiza Prancis. Setelah Balleret wafat, H-6C kembali berpindah tangan ke seorang kolektor di Seattle bernama Charles Morse.
Usai menjalani restorasi total yang dilakukan oleh pemilik barunya itu, Hispano-Suiza super langka ini kembali ke ajang pameran yang sangat bergengsi di Peeble Beach Concours d'Elegance pada tahun 2000.
Xenia Dubonnet yang cantik dan revolusioner saat ini diperagakan secara permanen di Mullin Automotive Museum di Oxnard, California As.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar